Baca lewat email biar asik ->
author

Artikel ini ditulis oleh : Putu Hadi

Putu Hadi adalah Blogger dan Penulis penyuka Android. Follow saya di Twitter, artikel ini bermanfaat buat kamu? jangan lupa tinggalkan komentar ya...


Kamis, 01 Oktober 2009

Kapan kita punya produk sendiri?(analisa IT)



Yeah, lama banget gak posting di blog, biasa karena kemalasan dan kesibukan (sok sibuk). lookj dapet ide posting ini setelah perjalanan dari Denpasar ke Singaraja tempat lookj tinggal. Postingan apakah? tentang pemandangan alam Bali yang memesona? bukan! tentunya om lookj selalu posting tentang IT baik itu dari segi teknis maupun non teknisnya. Dan postingan ini juga sangat berkaitan tentang kecintaan kita terhadap produk dalam negeri.

Lalu apa yang lookj lihat sepanjang perjalanan di Denpasar-Singaraja? lookj singgah di cabang Joger baru dan masuk ke sana tentunya buat beli produk Joger. Joger adalah baju kaos yang menjadi ikon Bali, bahkan sampai ada yang mengatakan kalau belum beli Joger berarti belum ke Bali namanya. mengapa menjadi ikon? baju kaos Joger berbeda dari yang lain karena baju kaosnya tertera kata-kata yang menggelitik jika dibaca. Jadi sebenarnya kualitas bahannya gak jauh-jauh amat dengan baju distro lain namun kata-kata lucu tersebut yang membuat baju kaos Joger beda dari yang lain.




Singkat saja, apa yang lookj pikirkan tentang Joger? Branding tentu saja. Bagaimana seorang pengusaha bisa memikirkan ide brilian menaruh kata-kata lucu di kaosnya dan sampai menyerap ke kepala orang-orang hingga Joger identik dengan kaos khas Bali. Itu pula yang harus kita pertanyakan di dunia IT, bagaimana para ahli-ahli IT lokal bisa membuat sebuah brand produk yang bisa membekas di hati setiap orang.

Lookj miris mengamati trend yang berkembang di masyarakat. saat Facebook masuk ke Indonesia, tidak beebrapa lama kemudian pengguna Facebook di Indonesia menjadi yang terbesar di Asia (per Juli 2009), ini dia data yang lookj maksud:

1. USA : 69.378.980 users
2. UK : 18.711.160 users
3. Turkey : 12.382.320 users
4. Canada : 11.961.020 users
5. France : 10.781.480 users
6. Italy : 10.218.400 users
7. Indonesia : 6.496.960 users
8. Australia : 6.053.560 users
9. Spain : 5.773.200 users
10. Colombia : 5.760.300 users

dan yang lebih mencengangkan, pertumbuhan user di Indonesia adalah yang paling besar di dunia:

1. Indonesia : 6.496.960 users (naik 2997,2%)
2. Romania : 230.600 users (naik 2445,3%)
3. Slovakia : 588.860 users (naik 2006,1%)
4. Czech Rep : 1.088.020 users (naik 2005,3%)
5. Italy : 10.218.400 users (naik 1980,7%)
6. Philippines : 2.719.560 users (naik 1572,13%)
7. Argentina : 4.906.220 users (naik 1073,8%)
8. Uruguay : 395.800 users (naik 867,3%)
9. Taiwan : 685.460 users (naik 860,8%)
10. Portugal : 425.680 users (naik 783,5%)

dari Facebook marilah kita beralih ke dunia Mobile. Siapa sih yang tidak tahu Blackberry? sekarang HP pintar besutan RIM ini menjadi primadona di Indonesia, simak saja kutipan dari CHIP Indonesia:





Pertumbuhan layanan BlackBerry di Indonesia terus meningkat signifikan akhir-akhir ini. Informasi dari Research in Motion (RIM) selaku penyedia teknologi BlackBerry menyatakan bahwa pertumbuhan penggunaan layanan tersebut di Indonesia merupakan yang tertinggi di antara negara-negara lain di kawasan Asia Pasifik.
Saat ini saja diperkirakan ada sekitar tiga ratus ribu lebih pengguna layanan BlackBerry dari tiga operator yang menyediakan layanannya di Indonesia, yaitu Indosat, Telkomsel, serta Excelcomindo Pratama (XL). Jumlah tersebut sangat mencengangkan mengingat harga perangkat ini relatif lebih mahal dibandingkan dengan perangkat seluler lainnya.

Merebaknya penggunaan layanan BlackBerry tentunya juga tidak terlepas dari berbagai upaya yang dilakukan oleh tiga operator tersebut. Tidak hanya dari sisi fungsionalnya saja, tetapi juga upaya mereka menjadikan penggunaan BlackBerry sebagai bagian dari gaya hidup.

Apa yang perlu dikhawatirkan dari hal ini? okelah, FB dan BB adalah sebuah produk yang brilian dan bermutu tinggi. Respon masyarakat Indonesia benar-benar memprihatinkan tetapi menguntungkan bagi pihak-pihak luar. Tidak mengapa jika masyarakat menerima kedua produk tersebut dengan baik di negeri sendiri namun malah tidak ada satupun produk lokal yang mampu menyaingi kedua produk tersebut.

Lookj sering chat dengan orang asia baik itu dari Jepang, China, dan Korea. Saat lookj tanyakan Facebook, hampir semua tidak ada yang membuat account di Facebook dan lebih memilih memakai layanan social networkingnya sendiri. Bahkan, Nokia sebagai penguasa pasar Handphone terbesar di Indonesia putus akal ketika produknya sangat tidak laku di Jepang (Jepang memakai salah satu merk HP buatan Fujitsu).

Indonesia memiliki ahli-ahli IT yang handal, tetapi produk lokal yang dikeluarkan serasa kurang. memang ada beberapa produk lokal yang bisa kita acungi jempol seperti KASKUS forum buatan anak negeri yang sangat populer. Tetapi perkembangan produk luar di negeri sendiri malah lebih berkembang pesat. So, menjadi pengguna terbanyak sebenarnya bukanlah sebuah kebanggaan tetapi cerminan bahwa kita tidak mampu membuat produk yang setara bahkan melebihi dan sangat-sangat merespon hal dari luar tetapi tidak berusaha membuatnya sendiri.

Jadi, kapan giliran anak bangsa?

NB : lookj berusaha mencintai produk dalam negeri dengan join di situs-situs produk sendiri ex: KASKUS, penulisindonesia.com, indonesiatercinta.com.

6 komentar:

  1. Wah... Indonesia masih merupakan pasar yang empuk ya...

    BalasHapus
  2. ya kapan2 aj deh...kalau ada waktu buat produk sendiri...hhihihihihi

    BalasHapus
  3. iya, saya setuju mas...
    kadang saya juga berpikir demikian...
    sepertinya perlu ada teknik supaya indonesia mencintai produk lokal...

    BalasHapus
  4. huhuhu mantab nih, i love produk indonesia dah

    BalasHapus
  5. Orang kita cari barang luar, orang luar beli barang kita hehe

    kalau kejadian di atas itu balance, buntutnya sama2 untung kok :)

    BalasHapus

Artikel ini berguna? jangan menjadi silent reader, saya akan selalu menjawab komentar

Ada 2 aturan berkomentar yaitu jangan asal komentar, jangan mengiklan, hargai penulis yang membuat artikel ya..terima kasih.