Baca lewat email biar asik ->
author

Artikel ini ditulis oleh : Putu Hadi

Putu Hadi adalah Blogger dan Penulis penyuka Android. Follow saya di Twitter, artikel ini bermanfaat buat kamu? jangan lupa tinggalkan komentar ya...


Minggu, 01 April 2012

Raksasa IT yang jadi liliput :D


Apakah kamu mengira bahwa Google, Facebook, dan Apple itu diterima di semua negara. Jika secara global, mereka memang memenangkan pasar masing-masing. Tetapi kenyataannya raksasa-raksasa ini punya cerita yang 360 derajat berbeda di beberapa negara. Mau tahu? cekidot.





China lebih kenal Baidu


Sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia dan memiliki 360 juta pengguna internet, tak heran China adalah calon pasar yang empuk bagi Google. Tetapi tidak begitu yang terjadi, sebaliknya Google kesusahan menembus pasar internet China oleh karena ketatnya sensor di Negara Tirai Bambu ini. Google akhirnya cabut dari China dan mesin pencari lokal yaitu Baidu menuai rejeki akibat kepergian Google ini.

Mesin pencari Baidu sendiri didirikan pada Tahun 2000 oleh co-pendiri, Robin Li dan Eric Xu. Dan Pada bulan Desember 2007, Baidu menjadi perusahaan Cina pertama untuk dimasukkan dalam indeks NASDAQ-100

Twitter? Facebook? tidak di Jepang


Jepang memang salah satu pengguna Internet terbesar di dunia. Selain terbesar, koneksi di sana juga sangat-sangat cepat, terbukti ketika gue nonton Dorama karena mereka gak pake SMS melainkan email. Menurut survei yang dilakukan perusahaan riset TNS yang mempelajari perilaku konsumen online, dari 50.000 peselancar internet di 46 negara, TNS justru menemukan hal yang aneh di situs media sosial khususnya di Jepang. (sumber).

Orang Jepang hanya ingin berkenalan dengan orang-orang yang dikenalnya, berbeda dengan kita yang asal add apalagi kalau foto profilnya cuakep, ya kan kan? Social Media yang meroket disana adalah Mixi. Gue tidak heran dengan gandrungnya orang Jepang dengan Mixi karena salah satu syarat bergabung adalah memasukkan nomor hape yang valid dimanapun anda berada. Setidaknya ini tindakan preventif untuk mencegah akun-akun palsu bertebaran. Belakangan ini Mixi juga membatasi umur user yang boleh mendaftar menjadi minimal 18 Tahun.

Salah satu co-founder Mixi adalah seorang kelahiran Medan, Indonesia bernama Batara Eto (Batara Kesuma). Dia memulai membuat Mixi pada tahun 2003 dan akhirnya besar sampai sekarang ini, gak nyangka kan?

iPhone bikin ngiler? lagi-lagi Jepang gak kuku :D


iPhone sampai membuat program “iPhone for Everybody” yang memberikan iPhone 3G 8GB secara gratis asalkan menandatangani kontrak eksklusif selama 2 tahun dengan operator tersebut, padahal belum juga setahun saat iPhone memasuki pasar Jepang. Mengapa? Jepang punya handphone sendiri yang canggih banget. Mereka tidak mentolerir layar sentuh yang memiliki respon kurang cepat (padahal kurang cepat apalagi coba!!), tidak mentolerir tiadanya emoticon khas Jepang, plus tidak bisa dijadikan alat pembayaran. Alasan aneh lain karena style, iPhone gak bisa dipakein gantungan kunci (sounds cute :D). Jadi, jangan harap dianggap mewah kalo nenteng iPhone di Jepang.

Orang Jepang tidak sembarangan bisa beli hape karena ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi. Biasanya mereka terikat kontrak dan bersistem Pasca Bayar. Berdasarkan penelurusan gue di KASKUS, hape jepang ini bener-bener tahan lama karena pengecekan produksi yang ketat.

Indonesia? baru KASKUS yang bisa menunjukkan kebesarannya dan belum ada tandingan sejenis dari raksasa IT lain. Sebenernya masih banyak cuma ini aja yang paling mencolok, ada XBOX yang gak laku di Jepang, sebenernya di Belanda pun ada sosial media yang terkenal disana tetapi tidak di dunia. But, cari sendiri lah ya..ini posting paling panjang dan paling cantik yang gue buat selama beberapa bulan ini :D

See u..

2 komentar:

Artikel ini berguna? jangan menjadi silent reader, saya akan selalu menjawab komentar

Ada 2 aturan berkomentar yaitu jangan asal komentar, jangan mengiklan, hargai penulis yang membuat artikel ya..terima kasih.