Minggu, 07 Oktober 2012
4 Tipe Pembaca Blog Yang Kadang Bikin Keder
Semakin tinggi sebuah pohon, maka semakin besar juga angin yang menerpanya. Tidak jauh berbeda dengan ngeblog, semakin rajin ngeblog diikuti dengan semakin berkualitasnya isi dan gaya penulisan, maka cobaan (beserta rejeki) akan datang menghadang. Cobaan terbesar dalam blogging biasanya adalah mental block dari penulisnya sendiri, tetapi kadangkala pembaca merupakan sumber alasan seorang Blogger berhenti ngeblog untuk sementara atau selamanya. Selama 4 tahun ngeblog, gue sudah mengalami pahit manisnya ngeblog. Berikut gue rangkumkan beberapa cobaan yang sempat mampir :
Dikritik Membabi Buta
Pertama kali gue mendapatkan kritik membabi buta ini di Kompasiana. Tetapi pelakunya gue ketahui belakangan sering mencla mencle dalam menulis dan memang hobi memberi komentar "kebalikan". Jika kita beropini A maka dengan sengaja ia beropini B, sebaliknya kalaupun kita beropini B maka dia akan tiba-tiba jadi beropini A. Tetapi pembaca tipe ini tidaklah salah sama sekali, memang karakternya begitu untuk memancing emosi. Bahkan, tak jarang ia mengata-ngatai penulis dengan tuduhan asal-asalan atau hinaan kasar dan tak berdasar. Solusinya? santai saja, biarkan mereka lelah dengan energi menghinanya. Pembaca tipe ini tidak perlu ditanggapi serius-serius amat. Terkadang mereka memakai anonim dan itu justru cermin bahwa mereka hanya bisa lempar batu sembunyi tangan. Banyak Blogger yang down setelah kena jebak pembaca ini, pada akhirnya Blogger tidak pernah menulis lagi karena takut dihina membabi buta. Jika itu terjadi, maka si pembaca nakal ini senang. Maka dari itu, jangan sekalipun takut menulis walau ada pembaca jenis ini. Karena jika nyali kita menciut, mereka menang.
Disanggah Ilmiah
Nah, pembaca jenis ini yang sangat gue butuhkan. Terutama ketika menulis tentang teknologi. Pembaca jenis ini kerap memberikan kritikan yang berdasar. Namun terkadang opini yang kita yakini, benar-benar diserang habis-habisan. Pembaca jenis ini seperti marah jika opini ilmiahnya berbeda dengan apa yang kita tulis. Tetapi semua tidak masalah jika mindset yang kita bangun adalah menerima masukan dan tidak mengulangi kesalahan. Sebagai blogger memang seharusnya kita terbuka pada semua hal. Oleh karena itu meyakini yang jelas sudah disanggah bukanlah mental seorang Blogger. Sebaiknya kesalahan penulisan yang dibuat, terutama yang menyangkut ilmu pengetahuan bisa diperbaiki di penulisan berikutnya. Ingat! jangan sekalipun takut salah. Menulis bagus lebih baik ketimbang menulis jelek, tetapi menulis jelek masih lebih baik daripada tidak menulis sama sekali.
Dikatakan Sombong
"Dulu tiap komentar dibalas, sekarang balas komentar aja suombongnya minta ampun" begitu potongan komentar yang masuk ke blog gue 2 tahun lalu. Gue cukup terkejut karena ternyata ada pembaca yang merasa gue sombong. Mungkin rasanya sama seperti ditegur di jalan tetapi tidak balik menegur. Gue memang memiliki segambreng kesibukan 2 tahun belakangan ini, pertama ketika skripsi dan selanjutnya bekerja. Sisa-sisa tenaga gue untuk membalas pesan mungkin tidak segiat waktu awal ngeblog di tahun 2008 lalu. Namun cap "sombong" ini janganlah dijadikan alasan membenci pembaca, mereka hanya kesal karena tidak diperhatikan sama sekali. Justru kritikan "sombong" sudah menyadarkan gue untuk lebih giat lagi membalas komentar baik di Kompasiana maupun blog pribadi. Setiap komentar Kompasiana dan Blogger gue masukkan ke email agar tahu ada yang mengomentari, lalu gue akan membalasnya sesibuk apapun agar pembaca merasa dihargai.
Teror
Ini yang sangat gue hindari sekarang. Dulu blog ini sempat membahas sebuah forum "lendir" dan alhasil gue mendapat beberapa ancaman hack. Dulu gue tidak terlalu khawatir dengan teror tetapi semenjak memutuskan membuka profil asli di dunia maya, gue sedikit khawatir karena takut tidak sekedar diteror di dunia maya melainkan di dunia nyata. Tidak lucu hanya karena sebuah tulisan, gue membahayakan diri gue sendiri dan orang-orang di sekitar gue(mirip Spiderman) . Gue menulis di "buku Sakti Nge-Blog" bahwa tulisan yang menarik kadang adalah tulisan yang kontroversial, namun pikirkan baik-baik jika kamu ingin menulis sebuah topik kontroversial dengan profil aslimu. Walaupun topik itu arahnya lebih ke positif ketimbang negatif, tetapi pasti ada pihak yang tidak senang diberitakan jelek walaupun maksud kamu sebenarnya baik. Intinya, kamu harus siap bertanggung jawab dengan tulisan dan nama aslimu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Wah, kalo di blog saya sepi komentar. Jadi sedih :(
BalasHapuswell, thanks for always comment :D
Hapuskalau menurut saya sih blog anda bagus.. teruslah menulis yg berbobot klo bisa menulis artikel bahaya pacaran...
BalasHapusini SEO kayaknya minta artikel "bahaya pacaran"
Hapuskalo blog aku jarang banget ada komentar :/
BalasHapusSaya cenderung posting yang saya anggap bermanfaat. Kalau yg sifatnya kontroversial, misalnya membela atau menyerang seseorang kadang mudah mengundang komentar.
BalasHapusPertama-tama, saya ingin mengucapkan salam kenal perdana dari Bali. Saya mengagumi blog Anda walaupun baru mengenalnya dari mesin pencari. Setelah membaca sedikit tulisan Anda ini saya jadi berdecak kagum, begitu banyak pengalaman anda di dunia blogging. Walapun saya pribadi belum pernah merasakan ketiga kriteria karakter pembaca blog (kita) namun saya pernah merasakan gimana disindir baik secara jujur dan terangan perihal tulisan blog kita. Akhirkata terimakasih atas sumbangsing pengalaman Anda di lapangan yang dituangkan dalam tulisan ini sehingga saya bisa membuka pola pikir saya.
BalasHapus