Baca lewat email biar asik ->
author

Artikel ini ditulis oleh : Putu Hadi

Putu Hadi adalah Blogger dan Penulis penyuka Android. Follow saya di Twitter, artikel ini bermanfaat buat kamu? jangan lupa tinggalkan komentar ya...


Jumat, 14 Oktober 2011

Membandingkan kematian Steve Jobs adalah kekonyolan


Belakangan tersebar gambar di Facebook dimana kematian Steve Jobs dibandingkan dengan kematian sejuta orang karena kelaparan (begitu yang terlihat di gambar). Gambar ini sepertinya berasal dari seseorang di twitter dengan nama @djwillie. Berikut berisi keterangan seperti ini "PLEASE SHARE ON YOUR PAGE OR WITH YOUR FRIENDS IF U THINK THIS IS TRUE !!!" yang berarti berisi ajakan untuk menyebarkannya jika mengamini apa yang ada di dalam gambar. Untuk lebih jelasnya lagi silahkan lihat gambar di bawah ini:


Di sebelah kiri tampak gambar Steve Jobs dengan tulisan "1 Person Dies and 1 Million Cry" sedangkan di sebelah kanan tertulis "1 Million Die and no one cry" disertai . Sebuah perbandingan yang berartikan mengapa kita harus menangisi kepergian seorang Steve Jobs dan tidak menangisi kematian 1 juta orang meninggal (dalam gambar tampaknya bayi Somalia yang kelaparan hebat). Tepatkah 2 gambar perbandingan ini? gue juga kurang tahu apa maksud dari perbandingan ini tetapi gue sangat tidak setuju karena perbandingan ini gue rasa tidak fair.

Perlukah kita bersedih Steve Jobs pergi?

Siapa Steve Jobs? dia adalah penemu Apple inc, sebuah Perusahaan raksasa di bidang Gadget. Gue emang bukan pengguna Apple bahkan menggunakan Android yang notabene pesaing berat iPhone, tetapi perlu diingat Steve Jobs adalah seorang penemu penting di bidang IT. Beliau yang memperkenalkan User Interface untuk PC, membawa musik ke era digital, membuat smartphone revolusioner, menyulap Pixar menjadi produsen animator yang selalu menginspirasi, menjadikan tablet PC sebuah trend hari ini. Steve Jobs adalah penemu jenius di era digital.


Lalu perlukah kita meneteskan air mata karena kematiannya? sebagian orang di dunia ini mungkin ada yang menangis karena kehilangan Steve Jobs seperti staff Apple karena kehilangan pemimpinnya, keluarga terdekat Steve, atau orang-orang yang pernah dibantunya. Di Barat sana, Steve Jobs memang banyak yang mendewakan, layaknya Googlism, sebuah agama di Kanada yang menganggap Google Tuhan (this is very stupid thing). Menangis mungkin sebuah kata tidak tepat untuk menggambarkan reaksi publik, bersedih iya tetapi menangis tidak perlu karena kematian Steve Jobs berarti kehilangan sosok penting dunia teknologi, sama seperti saat kita kehilangan pahlawan-pahlawan besar di Negeri kita ini. Banyak tokoh-tokoh besar teknologi dunia seperti Bill Gates, Eric Schmidt, Mark Zuckeberg bahkan Obama merasa kematian Steve Jobs adalah kehilangan besar. Steve Jobs tidak hanya meninggalkan Apple sebagai Perusahaan paling disegani, ia juga meninggalkan prinsip hidup yang menjadi panutan setiap orang di dunia seperti slogan "Think Different" atau "Stay Hungry Stay Foolish". Raga Steve Jobs boleh mati tetapi pemikirannya boleh jadi merupakan inspirator bagi para pengagumnya bahkan pesaingnya sendiri. Jawaban atas pertanyaan bagaimana perasaan masyarakat dunia karena kematian Steve Jobs jelas, kita kehilangan seorang tokoh penting dan seorang Inspirator dunia teknologi, wajar kita sedih.


Pedulikah kita dengan sejuta nyawa yang mati karena kelaparan?

Dangkal, membandingkan kematian Steve Jobs dengan kematian 1 juta orang yang mati kelaparan adalah sebuah kekonyolan. Tentu dua kasus ini adalah kasus yang berbeda, kesedihan pertama karena kita kehilangan tokoh besar tetapi kesedihan kedua karena tragisnya nasib anak-anak di belahan dunia lain (sepertinya Afrika dalam foto ini) yang dengan gampangnya kehilangan nyawa karena tidak bisa makan. Potret gambar yang dibagi seolah menyalahkan orang yang sedih karena kematian Steve Jobs dan menghakiminya dengan menambah gambar tragis yang menyatakan bahwa "Kamu tidak peka, Steve mati kamu sedih, anak-anak ini banyak yang mati kamu gak bergeming". Secara visualisasi gambar ini salah, mengajak menolong dunia dengan melarang seseorang mengenang jasa seorang tokoh. Apalagi sebuah kata yang menyatakan bahwa masyarakat tempat hidup kita sekarang benar-benar kacau, btw, siapa yang kacau? yang bikin poster atau kita?

Gue sangat getol mengomentari brosur ini karena gue gak mau campaign ini semakin meluas dan menyebarkan energi pesimistis di dunia maya, mengapa kita tidak menyebarkan energi positif saja? sudah tahu banyak yang mati karena kelaparan lalu mengapa hanya manggut-manggut melihat brosur di facebook ini? jangan hanya manggut-manggut, take action! donasi ke UNICEF untuk membantu saudara kita di NTT yang masih banyak kesusahan air bersih, berikan beberapa rupiah pendapatanmu untuk anak yatim piatu agar mereka selalu mempunyai harapan hidup. Agar lebih berkontribusi, gimana kalau gue ubah sedikit poster ini dan kiranya bisa disebar di dunia maya.


Tahukah kamu 3 dari 10 anak di NTT masih kurang berat badan? tahukah 4 dari 10 anak  di NTT masih kurang tinggi badan? TAKE ACTION!

2 komentar:

  1. GOBLOK BGT yg punya blog,
    ngomong kyak orang pinter,
    padahal malah keliatan GOBLOKnya
    PARAH

    BalasHapus

Artikel ini berguna? jangan menjadi silent reader, saya akan selalu menjawab komentar

Ada 2 aturan berkomentar yaitu jangan asal komentar, jangan mengiklan, hargai penulis yang membuat artikel ya..terima kasih.