Baca lewat email biar asik ->
author

Artikel ini ditulis oleh : Putu Hadi

Putu Hadi adalah Blogger dan Penulis penyuka Android. Follow saya di Twitter, artikel ini bermanfaat buat kamu? jangan lupa tinggalkan komentar ya...


Jumat, 27 Juli 2012

Android dibuat untuk dibajak


Pukulan telak bagi Android karena seorang developer bagi Scotlandia bernama Matt Gemmell menuliskan sebuah artikel yang sangat menarik tentang perkembangan Android. Kemarin Dailysocial dan Teknoup memang sudah menuliskan tentang Google yang tidak peduli dengan developer aplikasi Android dan terbukti dengan digratiskannya game Dead Trigger akibat aplikasinya terlalu banyak dibajak padahal harga Game ini di Android hanya seharga 0,99$. Berikut pernyataan pengembang :


Regarding price drop. HERE is our statement. The main reason: piracy rate on Android devices, that was unbelievably high. At first we intend to make this game available for as many people as possible - that's why it was for as little as buck. - It was much less than 8$ for SHADOWGUN but on the other hand we didn't dare to provide it for free, since we hadn't got XP with free-to-play format so far. - However, even for one buck, the piracy rate is soooo giant, that we finally decided to provide DEAD TRIGGER for free. Anyway - DEAD TRIGGER is not FREEMIUM, it always was and still remains FREE-TO-PLAY, that means, all players are able to play it without IAP! We stand up for this statement, because all members of our team are playing (and enjoying) DEAD TRIGGER without IAP.

--Madfinger GamesDevelopers of Dead Trigger

Sedari dulu gue udah melihat celah kelemahan Android adalah tidak dilindunginya pengembang dan Google sendiri lambat dalam menyambut pasar Android di Indonesia. Sudah seharusnya Google menggandeng operator-operator lokal untuk membiasakan orang membeli aplikasi dengan potongan pulsa.

Gue sendiri semenjak memiliki Kartu Kredit, walaupun mengerti cara oprek Android maupun iOS tetapi lebih memilih untuk membeli yang original dengan membayar. Alasannya simpel, pengembang juga butuh makan, maka dari itu walaupun 0,99$ akan cukup memberikan mereka secangkir kopi panas untuk tetap mengembangkan aplikasinya :D

Oh ya, tentang artikel yang menohok Android tadi bisa kamu temukan disini. Cuma belakangan ini gue gagal terus beli aplikasi di Android karena masalah merchant Google Play yang ditolak Kartu Kredit, entah mengapa tetapi niat sudah ada untuk menghargai pengembang lokal dan internasional. Maybe, untuk membeli aplikasi kita harus kesampingkan kata-kata "kalo ada gratis, ngapain beli" karena pengembang satu persatu akan lari dari lingkungan Android.

7 komentar:

  1. Paling tidak dengan membeli, kita menghargai pembuatnya yang sudah bersusah payah.

    BalasHapus
  2. Memang lebih baik bayar dari pada membajak,tapi cara pembayaranya agak ribet karena tidak bisa langsung bayar pake pulsa :)

    BalasHapus
  3. Sekarang ini kan barang bajakan sedang di awasi dengan ketat.

    BalasHapus
  4. wah, berarti nasib android gimana nih kedepannya?>

    BalasHapus
  5. Google gak butuh uang lagi. Buktinya aja google menghambur hamburin uang ngasih sistem operasi android secara gratis.
    android bakalan tetep jalan walaupun banyak yang hack dan sebagainya. Karena android emang untuk di bajak

    BalasHapus
  6. Iya, saya setuju dengan bayar pake pulsa.
    Alasannya tidak semua yang punya android punya kartu kredit.
    Ada contoh di handheld keluaran smartfren ada yang namanya smart store seperti play store, tapi bisa bayar pake pulsa

    BalasHapus
  7. Ea agan agan....ane juga berharap banget ada perubahan pembayaran google play dengan cara bayar pake pulsa....semoga ajja lah

    BalasHapus

Artikel ini berguna? jangan menjadi silent reader, saya akan selalu menjawab komentar

Ada 2 aturan berkomentar yaitu jangan asal komentar, jangan mengiklan, hargai penulis yang membuat artikel ya..terima kasih.