Minggu, 25 Agustus 2013
8 Alasan Untuk Menonaktifkan Facebookmu
Tidak punya Facebook? kamu hidup di dunia mana? Tidak memiliki Facebook di jaman ini seperti layaknya penyakit kusta, memalukan bro. Beneran, untuk anak-anak sekarang sangat aneh tidak memiliki Facebook untuk show off kehidupannya.
Tetapi semua hal yang baik dan berlebihan itu tidak baik. Belakangan efek Facebook yang seharusnya jadi ajang mencari teman dan menemukan kenalan membuat banyak orang keranjingan Facebook bahkan menjadi addict. So, gue punya 8 alasan mengapa kamu harus menonaktifkan Facebookmu.
Seperti yang gue katakan sebelumnya, Facebook belakangan ini bisa menyebabkan kecanduan. Seperti jenis-jenis kecanduan lainnya, sangat masuk akal jika Facebook bisa membuat kamu kecanduan. Tidak seperti kecanduan rokok, kamu tidak akan menyadari sedang kecanduan Facebook yang berarti kamu bahkan tidak menyadari seberapa berat kamu kecanduan. Seorang wanita rata-rata menghabiskan rata-rata 81 menit perhari untuk Facebookan, sedangkan pria menghabiskan rata-rata 64 menit.
Seperti yang pernah dibahas oleh Wartawan Bisnis Mashable, Seth Fiegerman. Facebook seperti kartu kredit, kamu bisa terlalu banyak menghabiskan waktu yang sebenarnya kamu tidak miliki. Ini berarti bahwa kamu akan kehabisan waktu berharga yang seharusnya kamu miliki. Jadi jika kamu merasa Facebook seperti itu, segera tinggalkan.
Ngerasa kalo tiap liburan maka berat badan kamu bertambah lalu kamu menyalahkan diri sendiri kenapa gak mengontrol makanan saat liburan. Ini kebanyakan terjadi pada pengguna wanita di Facebook. Sebuah penelitian mengatakan bahwa pengguna (khususnya wanita) facebook lebih sadar diri ketika melihat bentuk tubuh orang lain yang terpampang di Facebook. Lebih dari setengah dari 600 peserta penelitian mengatakan bahwa ketika melihat album orang lain maka mereka menginginkan bentuk tubuh dan berat yang sama seperti dengan yang digambarkan di album tersebut. Perasaan ini melebihi ketika seseorang melihat sebuah majalah kesehatan.
Penelitian tadi juga mengatakan bahwa pengguna muda adalah yang paling rentan terhadap gangguan makan oleh karena tekanan sosial tadi. Penelitian lain mengatakan bahwa pengguna muda juga rentan terhadap narsisme tinggi, perilaku agresif, dan gangguan tidur.
Ini adalah alasan paling banyak dipakai orang untuk menonaktifkan Facebook. Penelitan menunjukkan bahwa 90% Perusahaan menggunakan profil di Facebook untuk menyaring pencari kerja, dan 69% pencari kerja ditolak berdasarkan apa yang perekrut lihat di akun Facebooknya.
Penelitian juga mengatakan bahwa Perusahaan menyimpulkan bahwa seseorang yang tidak memiliki akun Facebook kemungkinan besar adalah seorang psikopat, sebuah kesimpulan yang sangat ekstrim. Walau kamu merasa profil Facebookmu tidak ada satupun mengandung skandal, tetapi kamu tidak akan pernah tahu hal-hal kecil yang diperhatikan oleh perusahaan.
Jauh lebih baik jika kamu membuat pernyataan bahwa kamu memiliki Facebook tetapi sementara dinonaktifkan untuk bergaul lebih nyata juga menambah produktivitas nanti di dunia kerja.
Pada akhirnya ketika kamu susah mendapat pekerjaan, kamu memang harus menonaktifkan Facebookmu ketimbang melihat temanmu di Facebook mendapatkan pekerjaan baru dimana dia bisa ketemu Presiden atau jalan-jalan keliling dunia tiap hari.
Sama saja dengan mencari pekerjaan, mendaftar kuliah (khususnya beasiswa) kemungkinan besar juga mempertimbangkan profil pribadi di Facebook. Kamu pasti tidak ingin kelakuan konyolmu di Facebook membuat kesempatan yang ditunggu menjadi sirna bukan?
Jika kamu belum bisa menggunakan Facebook, lebih baik sementara menonaktifkannya. Jangan sampai keadaan putus cinta membuat kamu mengupdate status yang menye-menye sehingga teman-temanmu lama-lama males dan gebetanmu makin tidak ingin balikan sama kamu. Plus, dengan menonaktifkan Facebook maka tidak akan ada keinginan kamu untuk menguntit si gebetan.
Sedikit tips, jika yang malah menye-menye itu pasangan kamu maka tidak perlu menonaktifkannya. Gue punya pengalaman yang seperti ini, mantan dan gebetan barunya friend di Facebook sama gue. Entah mereka alien darimana, mereka saling bertukar wall menjijikkan (yang mungkin untuk manas-manasi gue) lalu gue mengambil keputusan menyembunyikan setiap update gebetan baru si mantan dan memblok si mantan.
Kecemburuan disini bukan tentang cinta tetapi lebih ke kecemburuan sosial. Penelitian mengatakan jika Facebook ternyata menumbuhkan benih-benih kecemburuan sosial. Banyak orang yang pamer segala hal di kehidupannya di Facebook, itu sah-sah saja karena Facebook tidak melarang hal seperti itu untuk diposting.
Yang jadi masalah adalah kamu sendiri, apakah tahan melihat hal-hal mewah yang diposting user lain. Alih-alih merasa termotivasi, kamu malah menjadi iri yang negatif dan kehidupanmu terganggu oleh hal-hal yang dipamerkan oleh temanmu. Nah, jika merasa tertekan sedemikian rupa maka itulah saatnya menonaktifkan sementara akun Facebookmu.
Penundaan itu sudah mendarah daging di setiap siswa dan mahasiswa. Gue contohnya, pernah merasa belajar nanti aja nanti aja sampe akhirnya gue hanya punya waktu sedikit untuk menghadapi ujian. Facebook salah satunya bisa menjadi perusak jam belajar. Bayangkan aja gimana caranya belajar fokus kalo tiap 5 menit kamu pengen buka Facebook. Kalo sudah begini, saatnya menonaktifkan Facebook.
Sebagian besar dari kita memang tidak peduli dengan privasi diri sendiri di ranah maya. Pernahkah kamu berpikir Facebook bisa saja mengubah Term of Servicenya tanpa kamu ketahui. Bisa saja perubahan peraturan itu membuat semua orang bebas mengambil karyamu di Facebook ataupun mengambil ide-idemu. Jika perlindungan terhadap ide dan karya kamu rasa penting, maka saatnya menonaktifkan Facebook agar kamu tidak dipusingkan dengan hal-hal seperti itu.
Intinya adalah kedewasaan dan kesiapan kamu dalam memakai Facebook. Inilah sebabnya mengapa sebaiknya tidak ada anak kecil yang menjadi user Facebook karena Facebook memang kelihatannya sebuah tempat yang menyenangkan sekaligus menghancurkan bagi orang yang tidak terlalu waspada.
source artikel dan gambar : www.mashable.com
Tetapi semua hal yang baik dan berlebihan itu tidak baik. Belakangan efek Facebook yang seharusnya jadi ajang mencari teman dan menemukan kenalan membuat banyak orang keranjingan Facebook bahkan menjadi addict. So, gue punya 8 alasan mengapa kamu harus menonaktifkan Facebookmu.
1. Kecanduan Yang Gak Kamu Sadari
Seperti yang gue katakan sebelumnya, Facebook belakangan ini bisa menyebabkan kecanduan. Seperti jenis-jenis kecanduan lainnya, sangat masuk akal jika Facebook bisa membuat kamu kecanduan. Tidak seperti kecanduan rokok, kamu tidak akan menyadari sedang kecanduan Facebook yang berarti kamu bahkan tidak menyadari seberapa berat kamu kecanduan. Seorang wanita rata-rata menghabiskan rata-rata 81 menit perhari untuk Facebookan, sedangkan pria menghabiskan rata-rata 64 menit.
Seperti yang pernah dibahas oleh Wartawan Bisnis Mashable, Seth Fiegerman. Facebook seperti kartu kredit, kamu bisa terlalu banyak menghabiskan waktu yang sebenarnya kamu tidak miliki. Ini berarti bahwa kamu akan kehabisan waktu berharga yang seharusnya kamu miliki. Jadi jika kamu merasa Facebook seperti itu, segera tinggalkan.
2. Rendah Diri
Ngerasa kalo tiap liburan maka berat badan kamu bertambah lalu kamu menyalahkan diri sendiri kenapa gak mengontrol makanan saat liburan. Ini kebanyakan terjadi pada pengguna wanita di Facebook. Sebuah penelitian mengatakan bahwa pengguna (khususnya wanita) facebook lebih sadar diri ketika melihat bentuk tubuh orang lain yang terpampang di Facebook. Lebih dari setengah dari 600 peserta penelitian mengatakan bahwa ketika melihat album orang lain maka mereka menginginkan bentuk tubuh dan berat yang sama seperti dengan yang digambarkan di album tersebut. Perasaan ini melebihi ketika seseorang melihat sebuah majalah kesehatan.
Penelitian tadi juga mengatakan bahwa pengguna muda adalah yang paling rentan terhadap gangguan makan oleh karena tekanan sosial tadi. Penelitian lain mengatakan bahwa pengguna muda juga rentan terhadap narsisme tinggi, perilaku agresif, dan gangguan tidur.
3. Mencari Pekerjaan
Ini adalah alasan paling banyak dipakai orang untuk menonaktifkan Facebook. Penelitan menunjukkan bahwa 90% Perusahaan menggunakan profil di Facebook untuk menyaring pencari kerja, dan 69% pencari kerja ditolak berdasarkan apa yang perekrut lihat di akun Facebooknya.
Penelitian juga mengatakan bahwa Perusahaan menyimpulkan bahwa seseorang yang tidak memiliki akun Facebook kemungkinan besar adalah seorang psikopat, sebuah kesimpulan yang sangat ekstrim. Walau kamu merasa profil Facebookmu tidak ada satupun mengandung skandal, tetapi kamu tidak akan pernah tahu hal-hal kecil yang diperhatikan oleh perusahaan.
Jauh lebih baik jika kamu membuat pernyataan bahwa kamu memiliki Facebook tetapi sementara dinonaktifkan untuk bergaul lebih nyata juga menambah produktivitas nanti di dunia kerja.
Pada akhirnya ketika kamu susah mendapat pekerjaan, kamu memang harus menonaktifkan Facebookmu ketimbang melihat temanmu di Facebook mendapatkan pekerjaan baru dimana dia bisa ketemu Presiden atau jalan-jalan keliling dunia tiap hari.
4.Masuk Kuliah
Sama saja dengan mencari pekerjaan, mendaftar kuliah (khususnya beasiswa) kemungkinan besar juga mempertimbangkan profil pribadi di Facebook. Kamu pasti tidak ingin kelakuan konyolmu di Facebook membuat kesempatan yang ditunggu menjadi sirna bukan?
5. Putus Cinta
Jika kamu belum bisa menggunakan Facebook, lebih baik sementara menonaktifkannya. Jangan sampai keadaan putus cinta membuat kamu mengupdate status yang menye-menye sehingga teman-temanmu lama-lama males dan gebetanmu makin tidak ingin balikan sama kamu. Plus, dengan menonaktifkan Facebook maka tidak akan ada keinginan kamu untuk menguntit si gebetan.
Sedikit tips, jika yang malah menye-menye itu pasangan kamu maka tidak perlu menonaktifkannya. Gue punya pengalaman yang seperti ini, mantan dan gebetan barunya friend di Facebook sama gue. Entah mereka alien darimana, mereka saling bertukar wall menjijikkan (yang mungkin untuk manas-manasi gue) lalu gue mengambil keputusan menyembunyikan setiap update gebetan baru si mantan dan memblok si mantan.
6. Kecemburuan Memuncak
Kecemburuan disini bukan tentang cinta tetapi lebih ke kecemburuan sosial. Penelitian mengatakan jika Facebook ternyata menumbuhkan benih-benih kecemburuan sosial. Banyak orang yang pamer segala hal di kehidupannya di Facebook, itu sah-sah saja karena Facebook tidak melarang hal seperti itu untuk diposting.
Yang jadi masalah adalah kamu sendiri, apakah tahan melihat hal-hal mewah yang diposting user lain. Alih-alih merasa termotivasi, kamu malah menjadi iri yang negatif dan kehidupanmu terganggu oleh hal-hal yang dipamerkan oleh temanmu. Nah, jika merasa tertekan sedemikian rupa maka itulah saatnya menonaktifkan sementara akun Facebookmu.
7. Waktunya Ujian
Penundaan itu sudah mendarah daging di setiap siswa dan mahasiswa. Gue contohnya, pernah merasa belajar nanti aja nanti aja sampe akhirnya gue hanya punya waktu sedikit untuk menghadapi ujian. Facebook salah satunya bisa menjadi perusak jam belajar. Bayangkan aja gimana caranya belajar fokus kalo tiap 5 menit kamu pengen buka Facebook. Kalo sudah begini, saatnya menonaktifkan Facebook.
8. Privasi
Sebagian besar dari kita memang tidak peduli dengan privasi diri sendiri di ranah maya. Pernahkah kamu berpikir Facebook bisa saja mengubah Term of Servicenya tanpa kamu ketahui. Bisa saja perubahan peraturan itu membuat semua orang bebas mengambil karyamu di Facebook ataupun mengambil ide-idemu. Jika perlindungan terhadap ide dan karya kamu rasa penting, maka saatnya menonaktifkan Facebook agar kamu tidak dipusingkan dengan hal-hal seperti itu.
Intinya adalah kedewasaan dan kesiapan kamu dalam memakai Facebook. Inilah sebabnya mengapa sebaiknya tidak ada anak kecil yang menjadi user Facebook karena Facebook memang kelihatannya sebuah tempat yang menyenangkan sekaligus menghancurkan bagi orang yang tidak terlalu waspada.
source artikel dan gambar : www.mashable.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
udah lama gak singgah dimari...ak sering bgt kejadian di poin 7....hahaha
BalasHapus